Berbagai Kesenian Desa Beji

Sesorah basa jawa/macapat
Sesorah basa Jawa/macapat di ambil dari tembang Jawa seperti pocung, dandhang gula, pangkur, sinom, mijil, megatruh, maskumambang. Biasanya di lakukan beberapa orang bergantian dalam acara tertentu seperti Selasa Kliwon dan malam Kamis Legi. Sedangkan cara melakukannya seperti membaca tetapi di lakukan nada musik Jawa atau Gamelan. Sesorah basa Jawa mengandung pitutur (pesan) juga filosofi tentang kehidupan manusia.

Terbangan/solawatan
Jenis kesenian yang menggunakan alat musik Rebana atau Terbang (dalam basa Jawa) yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Latihan Terbangan/Solawatan bertempat di dusun Banaran.

Elektone dan campursari
Jenis musik perpaduan penatonis dan diatonis yaitu alat musik nasional dan Gamelan Jawa. Elektone ini terdapat di padukuhan Duren dan sudah malang-melintang di dunia hiburan.

Sanggar Tari, Rias dan Busana
Di desa Beji terdapat beberapa Sanggar tari yang masih rutin latihan demi berkembangnya kesenian tari yang ada, di dusun Bendo, Daguran serta di dusun Duren.
Di desa Beji juga terdapat beberapa Rumah Rias dan Busana Pengantin serta Rias Busana Tari, di dusun Tegalrejo, Daguran kidul, serta Sidorejo adalah beberapa dusun yang mempunyai Rimas Rias dan Busana Pengantin yang sudah disewakan ke berbagai tempat dalam kota dan luar kota. Rumah Rias dan Busana Tari di desa Beji bertempat di dusun Duren yang telah menyediakan berbagai Busana Tari modern serta klasik.

Wayang Kulit
Kesenian Wayang Kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Jawa. Lebih dari sekedar pertunjukan, wayang kulit dahulu digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa.
Kesenian Wayang Kulit di desa Beji ada sejak zaman dahulu yang memang sebelumnya di desa Beji ada Dalang yang saat ini sudah sepuh tetapi sudah memiliki generasi penerus. Dalang di desa Beji telah mengikuti beberapa perlombaan serta festival di dalam dan luar kota.



No comments:

Post a Comment