Situs Bersejarah dan Tempat Wisata Desa Beji

1. Watu Gendhong
Watu Gendhong adalah salah satu peninggalan warisan budaya yang terdapat di dusun Tungkluk. Menurut cerita batu ini dibawa oleh para wali untuk menutup sumur agar tidak meluap jadi lautan dengan digendong tapi sebelum sampai di sumur hari sudah pagi akhirnya batu itu ditaruh ditempat itu. Berdasarkan cerita tersebut akhirnya dinamakan Watu Gendhong.

2. Kali Ndek
Kali Ndek adalah salah satu petilasan di desa Beji yang bertempat di dusun Duren, petilasan ini adalah pekarangan yang dahulu pernah disinggahi Roro Resmi. Petilasan Kali Ndek ini yang setiap tahun di Sadrani oleh warga desa Beji.

3. Joglo
Di desa Beji masih terdapat beberapa rumah adat yang sampai saat ini masih dijadikan rumah hunian.

4. Rumah Limasan
Rumah Limasan adalah salah satu jenis  rumah arsitektur tradisional Jawa. Rumah tradisional sudah ada sejak nenek moyang suku Jawa sejak lama. Terbukti dengan adanya relief yang menggambarkan keberadaannya. Tidak hanya asal bangun, rumah Limasan mengandung falsafah yang sarat makna dan nilai-nilai sosiokultural. Selain itu, rumah Limasan juga dikenal memiliki desain yang sederhana dan indah. Kelebihan lain pada arsitektur bangunan limasan rumah ini juga dapat meredam gempa. Bangunan ini dicirikan dengan pemakaian konstruksi atap yang kokoh dan berbentuk lengkungan-lengkungan yang terpisah pada satu ruang dengan ruang lainnya. Sebuah rumah limasan terbangun dari empat tiang utama. Di desa Beji masih terdapat beberapa rumah limasan yang terawat dan terjaga keberadaannya oleh warga yang menyinggahi.

5. Makam Eyang Carik
Dahulu kala Eyang Carik adalah senopati dari Kerajaan Pajajaran yang melarikan diri ke Ngawen dan menjadi menantu dari demang Ponco Benawi penguasa Kademangan Ngawen. Berkat kesaktian dan pengabdian beliau yang sangat luar biasa hingga akhir hayatnya di semayamkan di desa Beji dan tempat itu pun di jadikan peninggalan bersejarah yang sangat terjaga kesakralannya. sampai sekarang. Untuk menghormati jasa-jasa kepahlawanan beliau maka setiap hari kemerdekaan RI selalu dilaksanakan upacara bendera oleh Pemdes Beji, serta semua anggota kecamatan Ngawen termasuk bapak Camat Ngawen.

Kuliner khas Desa Beji

Di desa Beji terdapat beberapa kuliner tradisional, berikut adalah beberapa kuliner tersebut:

a. Dusun Sidorejo dan dusun Serut terdapat olahan tempe kedelai yang asli masih terbungkus dengan daun. Kelompok ini sudah menerima pesanan baik dalam maupun luar desa Beji.

b. Dusun Beji, terdapat beberapa olahan yang berasal dari bahan-bahan yang diperoleh dalam lingkungan sekitar yaitu keripik singkong, keripik talas dan keripik pisang.

c. Di dusun Grojogan terdapat olahan Bakpia Kacang ijo dan susu Kedelai, telah menerima pesanan dalam dan luar kota.

d. Di dusun Bejono terdapat beberapa olahan yang berbahan dasar ketela, yaitu kerupuk ketela dan jenang ayu ketela.

e. Di dusun Banaran terdapat kelompok pembuatan roti yang semua berbahan dasar singkong.

f. Di dusun Duren terdapat berbagai macam olahan dari singkong yaitu tiwul, gathot, kerupuk rambak dan peyek.

g. Dusun Tegalrejo terdapat olahan jenang sumsum dan corobikan.

h. Dusun Daguran Lor terdapat olahan makanan berupa Rambak, Gethuk Lindri, dan tape singkong.
      
i. Dusun Tungkluk terdapat olahan makanan berupa Patolo, jenang sumsum, peyek, dan pecel.

Kerajinan dan Kreasi khas Desa Beji

1. Kerajinan bambu
Di desa Beji terdapat beberapa aneka kerajinan bambu yaitu di dusun Bendo, Tegalrejo dan Banaran berupa caping, tikar dan kepang. Dusun Grojogan juga terdapat kerajinan bambu berupa irik/tambir. Dusun Duren kerajinan bambu yang dihasilkan berupa alat musik Rinding Gumbeng, pot, dan asbak.

2. Kerajinan akar pohon kelapa
Kerajinan akar pohon kelapa di desa Beji dapat ditemui di dusun Duren yang menghasilkan Lemari, asbak, pot, enthong, dan piring.

3. Sapu lidi
Sapu lidi masih sangat berperan penting di desa Beji untuk membersihkan lingkungan sekitar. Pembuatan sapu lidi hampir setiap warga di desa Beji membuat kerajinan ini.

4. Penangkaran lebah madu lanceng
Penangkaran lebah madu lanceng juga bisa didapatkan di dusun Duren, tetapi belum mempunyai hasil yang banyak dikarenakan kurangnya tempat dan peralatan untuk penangkaran lebah madu tersebut.

5. Obat tradisional
a. Obat tradisional hewan Cacing
Obat tradisional yang digunakan untuk obat penyakit typhus dari cacing tanah bisa didapatkan di desa Beji tepatnya dusun Grojogan, peracikan obat tradisional ini sudah turun-temurun. Pemesanan sudah ke beberapa apotek untuk 1 paket hanya seharga Rp. 5000,- yang berjumlah 3 biji.
b. Obat tradisional dari tanaman yang terdapat di desa Beji terutama di Hutan Wonosadi yaitu antara lain brotowali, jarak ino, sambiloto, rondo mropol, alang – alang, kumis kucing, ciplukan, binahong, daun ungu, sirih, daun salam, telapak iman, temu ireng, temu giring, kunyit, daun kelor, daun jambu jowo, getah yodium, getah pisang, daun manding, buah wareng, dan masih banyak lagi yang sampai saat ini masih dikonsumsi oleh warga sekitar desa Beji.

Permainan Tradisional

1. Gobag Sodor adalah permainan anak tradisional yang melatih keterampilan fisik, kecerdasan, konsentrasi dan kerjasama tim.

2. Cublak-cublak suweng adalah Menebak siapa yang membawa/menyembunyikan kerikil, dengan cara menyanyikan lagu cublak -cublak suweng

3. Gatheng adalah permainan keterampilan tangan untuk memainkan krikil.

4. Lumbungan adalah permainan tradisional dengan cara memasukkan biji ke lubang yang berjajar, dan menentukan jumlah terakhir biji masuk ke dalam  lubang (dapat dikatakan menang/ kalah ) 

5. Benthik

6. Usruk adalah permainan yang dilakukan dengan cara menyembunyikan kerikil ke dalam gundukan  pasir, kemudian dicari oleh  lawan main /dengan cara menebak lokasi penyembunyian

7. Egrang adalah permainan yang dilakukan dengan cara menaiki bambu yang dibentuk egrang, melatih keseimbangan tubuh.

8. Gangsingan adalah permainan yang dilakukan dengan cara memutarkan mainan yang berbentuk bulat bergagang, Kemenangan pada yang berdurasi lama.

9. Cirak adalah permainan tradisional yang dilakukan dengan cara melemparkan biji-bijian  ke dalam lubang tanah sedalam 5 cm, apabila biji tersebut masuk dalam lubang menjadi milik yang melempar

10. Jamuran adalah permainan anak yang cara permainannya adalah Menebak nama jamur dengan cara bergandengan tangan membentuk lingkaran , berjalan berputar, sambil menyanyikan lagu jamuran.

Berbagai Kesenian Desa Beji

Sesorah basa jawa/macapat
Sesorah basa Jawa/macapat di ambil dari tembang Jawa seperti pocung, dandhang gula, pangkur, sinom, mijil, megatruh, maskumambang. Biasanya di lakukan beberapa orang bergantian dalam acara tertentu seperti Selasa Kliwon dan malam Kamis Legi. Sedangkan cara melakukannya seperti membaca tetapi di lakukan nada musik Jawa atau Gamelan. Sesorah basa Jawa mengandung pitutur (pesan) juga filosofi tentang kehidupan manusia.

Terbangan/solawatan
Jenis kesenian yang menggunakan alat musik Rebana atau Terbang (dalam basa Jawa) yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Latihan Terbangan/Solawatan bertempat di dusun Banaran.

Elektone dan campursari
Jenis musik perpaduan penatonis dan diatonis yaitu alat musik nasional dan Gamelan Jawa. Elektone ini terdapat di padukuhan Duren dan sudah malang-melintang di dunia hiburan.

Sanggar Tari, Rias dan Busana
Di desa Beji terdapat beberapa Sanggar tari yang masih rutin latihan demi berkembangnya kesenian tari yang ada, di dusun Bendo, Daguran serta di dusun Duren.
Di desa Beji juga terdapat beberapa Rumah Rias dan Busana Pengantin serta Rias Busana Tari, di dusun Tegalrejo, Daguran kidul, serta Sidorejo adalah beberapa dusun yang mempunyai Rimas Rias dan Busana Pengantin yang sudah disewakan ke berbagai tempat dalam kota dan luar kota. Rumah Rias dan Busana Tari di desa Beji bertempat di dusun Duren yang telah menyediakan berbagai Busana Tari modern serta klasik.

Wayang Kulit
Kesenian Wayang Kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Jawa. Lebih dari sekedar pertunjukan, wayang kulit dahulu digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa.
Kesenian Wayang Kulit di desa Beji ada sejak zaman dahulu yang memang sebelumnya di desa Beji ada Dalang yang saat ini sudah sepuh tetapi sudah memiliki generasi penerus. Dalang di desa Beji telah mengikuti beberapa perlombaan serta festival di dalam dan luar kota.



Thek-thek

Thek-thek adalah alat musik yang ada di Desa Beji, alat musik ini berupa kenthongan bambu yang dibunyikan dengan dipukul dan menghasilkan irama. Irama yang telah dihasilkan dapat mengiringi beberapa lagu atau tembang. Di desa Beji terdapat beberapa kelompok kesenian thek-thek yaitu di dusun Tegalrejo, Tungkluk serta dusun Daguran.

Jathilan Kreasi

Dari banyaknya kesenian yang terdapat di desa Beji, terdapat juga kesenian Jathilan Kreasi yaitu di dusun Grojogan, dusun Bendo dan dusun Duren yang telah mendapatkan SKOK dari Dinas Kebudayaan Gunungkidul. Kesenian Jathilan ini lebih mengarah ke alur cerita yang diangkat oleh masing-masing dusun. Di dusun Duren terdapat paguyupan Jathilan Endess dari sanggar Putra Kencana Wonosadi yang mengangkat cerita Roro Resmi dan telah dipentaskan di berbagai acara, hajatan setempat, bersih dusun atau Rasulan, atraksi kesenian di desa Beji, pentas di tempat wisata daerah Gunungkidul serta beberapa tempat yang lain.

Gejog Lesung

Gejog Lesung adalah alat musik tradisional berupa Lesung yaitu alat untuk menumbuk padi pada jaman dahulu. Biasanya dilakukan beberapa personil untuk membunyikan Lesung tersebut, yang menghasilkan irama yang dinamis sehingga dapat mengiringi beberapa lagu.

Rinding Gumbeng

Rinding Gumbeng adalah salah satu alat musik tradisional yang dimiliki oleh desa Beji yang berjalannya waktu justru semakin berkembang dan banyak yang mulai mengenal alat musik tersebut. Alat musik yang terbuat dari bambu ini sangat unik, bisa mengiringi berbagai aliran musik, mulai dari mengiringi lagu-lagu Jawa, Campursari, Dangdut, Pop, hingga pernah dikolaborasikan dengan kesenian tari untuk dijadikan iringan pokok.

Karawitan

Kesenian Karawitan di desa Beji tergolong rutin dalam pelaksanaan latihannya. Terlihat dari jadwal latihan yang telah disusun oleh tim kesenian di desa Beji, bahwa warga yang mengikuti latihan terlihat semangat untuk melestarikan kesenian karawitan. Beberapa kelompok karawitan mempunyai jadwal masing-masing yang dimana tempat latihan sementara di Balai desa dikarenakan keterbatasan tempat belum adanya rumah budaya untuk menampung beberapa kesenian di desa Beji.

Kelompok karawitan Madyo Laras latihan rutin setiap hari Minggu pukul 20.00 WIB. Kelompok karawitan Madyo Laras telah memiliki SKOK dari Dinas Kebudayaan Gunungkidul. Karawitan Daguran latihan pada hari Sabtu malam pada pukul 20.00 WIB yang bertempat di Balai Desa.